Rabu, September 30, 2009

Catatan Bakti Sosial SKI SMAGHA 2009


Bakti sosial di Tawang Rejo pada tanggal 12-14 oleh SKI SMAGHA, Forum Pemuda Pelajar Muslim Mojokerto (FPMM) serta Yayasan Bunda Nusantara, membawa kesan yang sangat mendalam. Karena semua proses itu memakan tenaga pikiran serta SEMUANYA. Awal SKI dan FPMM yang saya bidani, tidak punya apa apa untuk menunaikan keinginan yang menggebu-gebu. Semuanya dari nol. Kita hanya punya strategi dan keinginan. Strategi pertama kita mengandalkan SKI di SMAGHA dengan mengharapkan sisa hasil pembagian Zakat serta sumbangan infak dari anak SMA N 3. Strategi kedua, kita mengandalkan FPMM untuk bergerak mencari dana ke beberapa sponsor keluar. Menjelang hari H, kira-kira satu minggu sebelum pelaksanaan, dana belum terkumpul. FPMM yang diandalkan untuk bergerak ternyata terkendala oleh anggotanya yang Mahasiswa tidak bisa bergerak karena terpenjara dengan kuliahnya. SKI????hanya menunggu siapa yang punya tangan baik mengirimkan sumbangan. Aduh!!!!!! Pusing rasanya. Padahal, di Tawangrejo sendiri, satu desa sudah menunggu cipratan Rizki dari ALLOH. Tetapi saya yakin ALLOH akan memberi jalan yang tidak disangka. Tidak berselang lama, Ternyata YABNU ( Yayasan Bunda Nusantara) mau memberikan sumbangan kepada SKI dan FPMM, 9 juta beserta kendaraan transportasi 2 BIS. Ya Alloh aku bahagia sekali. Dari SMA N 3 mendapatkan beras dan dari sumbangan kanan kiri kira-kira 2 juta lebih. Tinggal sekarang, pesertanya???? Padahal sponsor memberikan dana itu karena melihat juga peserta yang aku alokasikan 100 peserta. Rencananya 100 peserta itu akan diikutkan dalam program JIKA AKU MENJADI. Dari data anak-anak, peserta masih 31 anak. Waduh, pusing lagi?????? Namun dari hari ke hari lagi, ternyata yang daftar atau peserta secara keseluruhan sekitar 75 anak. Alhamdulillah. Itu belum nanti yang datang ke sana dari FPMM dan YABNU. Urusan ini sudah selesai. Namun ternyata kurang satu hari, ternyata 2 bis dibatalkan karena ada masalah. Terpaksa ngontak sana-sini mendapatkan 2 truck dan 1 pick up. Soundnya????? Belum dapat. Karena biasanya dari pak kurdi bisa, sekarang ndak bisa, padahal harus digunakan untuk pengajian akbar.
Bingung????? Tetapi tiba-tiba salah satu murid menawarkan soundnya. Alhadulillah. Akhirnya pada tanggal 12 september kemarin, kita bisa berangkat dengan molor waktu sekitar 30 menit. Masih mending. Setelah di sana, saya langsung bergerak bersama tim SKI mengatur semua lini kegiatan. Setelah barang-barang selesai dan diturunkan di Balai Desa. Kami langsung membagi peserta masuk kedalam keluarga yang akan menjadi orang tua angkat masing-masing. Alhamdulillah beres semua. Tubuh terasa sangat letih. Tapi aku harus mengingatkan kepada panitia bagian konsumsi untuk menyiapkan Ta’jil. Kira-kira jam 5 saya sudah menunggu di MASJID. Dan semua peserta sudah berkumpul di Masjid. Ternyata es tehnya tidak datang, terpaksa aku keluarkan CLUB, untuk di minum membatalkan puasa pas waktunya maghrib nanti. Setelah maghrib ternyata, makan untuk panitia belum siap. Peserta sudah makan dirumah orang tua angkat masing-masing. Panitia????? Jam 18.30 semua panitia baru makan. Kasihan???? Setelah Isya dan saya mengimami serta ceramah sebentar, kita langsung kroscek ke seluruh kampung peserta yang mendiami rumah warga. Sungguh diluar dugaan. Peserta bisa akrab dengan seakan menyatu dengan orang tua angkat mereka. Meskipun mereka miskin dan peserta rata-rata orang kaya. Setiap datang ke rumah warga, saya disambut dengan sangat antusias oleh seluruh warga. Kami diberi suguhan kopi, teh, kripik de el el. Walah sungguh luar biasa. Kami menemukan pada peserta kami, di tempatkan pada seorang janda sebatang kara. Ketika peserta datang, katanya mirip cucunya. Kontan saja mereka menjadi akbrab. Sampai kira-kira jam 10 malam, saya selesaikan kunjungan ke rumah warga. Malamnya kami tim SKI mengadakan evaluasi kegiatan. Jam 12 tepat aku mengajak teman ke MASJID. Pada hari itu Malam 23 ramadhan, saya kemudian melaksanakan sholat malam, siapa tahu Lailatul Qodar jatuh ke aku. Ditunggu-tunggu tidak datang, saya langsung tidur saja. Jam 3 saya bangun. Membangunkan seluruh peserta kemudian saur berjamaah. Hari kedua Baksos, kita isi dengan Senam, kemudian bagi sembako kepada seluruh warga, hadiah kepada seluruh anak kecil, dan pengobatan gratis oleh Dokter dari Rumah Sakit Sakinah Mojokerto. Jam satu baru kami bisa istirahat. Habis ashar, sebagian panitia membagikan ASTOR yang ketinggalan kepada seluruh kampung, sebagiannya menyiapkan pengajian Akbarnya. Pada Malam Harinya, Pengajian Akbar dimulai. Di awali dari TIM JIDOR SKI, kemudian sambutan-sambutan oleh ketua panitia, saya dan kepala desa. Kemudian baru mauidloh hasanah, berhubung kyainya tidak datang, maka saya ingin membuat format seperti Padang Bulanan Cak Nun. Diskusi. Tokoh masyarakat disitu saya suruh ke depan untuk ceramah, kemudian dilanjut oleh pak Sudarkajin, kemudian saya dengan memutarkan film. Semuanya berjalan lancar. Sampai jam 11. Jam satu kami tidur jam 3 kami bangun. Setelah saur dan subuh kita mengadakan pengukuhan anggotan SKI baru. Tahun ini saya diberi hadiah oleh ALLOH berupa anggota SKI semuanya cewek. Ya Alloh Tak terima. Laki-lakinya tidak tahu kemana??? Setelah acara pengukuhan, saya suruh pesertanya untuk pamitan kepada orang tuanya masing-masing tetapi sebelum itu saya berikan lagi beras untuk keluarga masing-masing. Jam tujuh tepat peserta berkumpul di Balai Desa. Saya melihat ada linangan air mata perpisahan di mata peserta. Aku terharu. Aku sebenarnya juga ingin ikut menangis. Tapi aku tahan. Ya Alloh terimakasih, mudah-mudahan program ini membekas di sanubari peserta. Mudah-mudahan banyak hikmah yang akan didapat mereka, khususnya dalam mengarungi kehidupan. Setelah semua berkumpul, kita mengadakan acara penutupan. Dihadiri oleh Pak Lurah dan Pak Tamir. Mereka memberikan sambutan. dan kita tutup dengan pemberian kenangan kepada Masjid berupa Al Quran dan sejumlah Uang. Setelah itu pulang. Sungguh ilmu yang sangat luar biasa yang kami peroleh. Alhamdulilah dengar-dengar, setelah lebaran, ada peserta yang ke Tawang rejo, halal bihalal sama orang tua angkatnya. Aku hanya bisa bersyukur. Mudah-mudahan menjadi lebih manfaat. Tidak sekedar sebagai bakti sosial, tapi apa yang kita lakukan dengan segala persoalan tetek bengeknya menjadi pengabdian kepada ALLOH. ALLOH yang menilai.

0 komentar:

Kethuk Hati © 2008 Por *Templates para Você*