Senin, Januari 18, 2010

Ziarah Ala SKI

Seperti biasanya, dalam melaksanakan program kerja, anak-anak SKI selalu berbeda dengan lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok dalam setiap even besar yang kita jalankan adalah pembiayaannya berdasarkan swadaya sendiri. Padahal setiap even membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi begitulah, saya membesarkan mereka dengan kebingungan dan kecerdasan dalam memecahkan masalah. Sehingga saya harus terkadang menelan pil pahit, banyak siswa yang tidak kuat yang pada akhirnya keluar dari SKI secara perlahan-lahan. Namun bagi mereka yang tahan dan kuat, saya melihat, karakter tahan banting itu akan muncul. Seperti halnya para pendahulunya.
Ziarah kali ini kita menargetkan ada 60 peserta. Namun yang terdaftar cuma 40 peserta. Padahal bis dengan kursi 60 telah di pesan dan di DP. Saya membantu mereka dengan mengirimkan sms ke beberapa alumni dan kawan-kawan dekat saya. Tetapi banyak yang tidak bisa. Pada titik kebingungan itu anak-anak SKI aku kumpulkan untuk memecahkan masalah ini bersama-sama. Pada titik kulminasinya kita menyerah dengan keadaan setelah ikhtiar bersama-sama. Dengan kekuatan nekad, ziarah tetap harus dijalankan. Rugi ataukah tidak rugi, tetap kita ziarah.
Pada hari H, kita berkumpul pukul 06.00 di SMAN 3. Diluar dugaan peserta bertambah lebih dari 45, padahal konsumsi yang kita targetkan hanya 40. Tetapi panitia


klik judul

Rememory Fakultas Tarbiyah

Pada hari jumat, tepatnya tanggal 15 Januari 2010, saya pergi ke Surabaya, tepatnya ke IAIN Sunan Ampel. Saya sedang berkepentingan untuk legalisir ijazah. Persediaan foto copy ijazah yang terlegalisir di dokumen file saya sudah habis. Padahal sebentar lagi saya disuruh untuk mengurus kenaikan pangkat dari III/a ke III/b. Ya begitulah!!!!Birokrasi!!!!! PNS????? Setiap mau ada apa saja selalu yang diminta SK, Ijazah. Padahal sudah puluhan ijazah dan SK aku kumpulkan ke TU dan Diknas, tetapi tetap saja selalu disuruh mengumpulkan, apa memang disana itu tidak ada data, atau mungkin langsung dibuang atau dibuat bungkus kacang????/ he....he......(mungkin perlu reformasi dari peradaban mengumpulkan secara manual ke peradaban on line). Menghadapi situasi demikian, saya sudah berjaga-jaga dan menyiapkan diri. Saya mengkopy ijazah saya 60 lembar. Ijazah yang ada tulisan SPd.I nya 20 lembar, yang akta IV 20 lembar, dan yang transkrip nilai 20 lembar. Biar nanti tidak cepat habis-habis.
Tepat pukul 08.00 WIB, saya sudah sampai di IAIN. Saya langsung


klik judul

KORELASI PEMAHAMAN MATERI KITAB TAISIRUL-KHOLAQ DENGAN AKHLAK SANTRI DI MADRASAH DINIYAH DARUL-HIKMAH KRIAN SIDOARJO"

Manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia untuk menyembah kepadaNya, dan menjadikannya khalifah di muka bumi ini. Kemuliaan tersebut ditandai oleh pemberianNya kepada manusia yang berupa akal, suatu rahmat Allah SWT yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya, sebagai potensi yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk memperoleh pengetahuan dan perbaikan yang kemudian dijadikan bekal dalam mengemban tugas berat yang telah dibebankan kepadanya guna merawat, menjaga dan mengatur kehidupan di muka bumi ini yang nanti pada akhirnya akan mempertanggungjawabkan kembali kepada Allah SWT. Abu 'Athiyah, seorang pujangga abad ke-16 H mengatakan, bawa selain akal, Allah SWT juga telah melengkapi manusia dengan adab....

klik Judul

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAP(DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

Masalah penelitian. Banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengajaran pendidikan agama islam, diantaranya adalah (a) faktor guru yang masih banyak menggunakan cara lama (tradisional) dalam proses pembelajarannya. Dalam penerapannya dilapangan masih banyak mengabaikan prinsip pengajaran pendidikan agama islam yang memperhatikan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, atau dengan istilah lain mengabaikan prinsip yang mengacu kepada asas Developmentally Approapriate Practice (DAP). Guru terpaku kepada bidang kognitif sehingga tugas yang diberikan kepada anak jauh melebihi kemampuannya; (b) ketidak sinambungan isi kurikulum, tujuan, metode dan evaluasi. Akibatnya terjadi penurunan kualitas pengajaran pendidikan agama islam Hal ini terlihat dari jumlah waktu aktif belajar atau berlatih.Rendahnya pemanfaatan waktu belajar juga merupakan indikator rendahnya efektivitas pengajaran pendidikan agama islam; (c) dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran tidak dicantumkan secara ekplisit tentang sekuens tugas gerak yang memodifikasi substansi pengajaran, isi materi, fasilitas, alat sarana dan prasarana pembelajaran. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV diSekolah Dasar Negeri Sumber Wetan II Probolinggo.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode obsevasi, wawancara, dokumentasi dan Angket dengan sampel yang melibatkan 40 responden. Kemudian dengan Mean dan rumus korelasi product moment.
Adapun pengaruh strategi pembelajaran DAP (developmentally appropriate practice) dapat dikatakan mempunyai pengaruh positif. Hal ini terbukti dari yang diperoleh dengan menggunakan product moment dengan rata-rata 0,566. Bila dikonsultasikan dengan table signifikan 5% dan 1% maka dapat di lihat bahwa nilai “r” hasil penelititn lebih besar dari nilai “r” yang terdapat table product moment dan apabila dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai “r” tingkat pengaruh startegi pembelajaran (developmentally appropriate practice) terhadap keberhasilan pembelajaran pendididikan agama islam terbukti cukup atau sedang. Sebab nilai 0,566 hasil penelitian berada diantara perhitungan 0,40 – 0,70 yang berarti kategori sedang atau cukup.


selanjutnya Klik Judul

Kamis, Januari 14, 2010

Memikat Wanita Idaman

Hah??????? Bagaimanakah caranya?????........


Klik Judul

Aku Sang Mualaf

Menjadi Mualaf tentu merupakan pilihan. namun pilihan ini sangat begitu resiko. bagaimanakah resikonya??????......


Klik Judul

Menekuk Hati Wanita Cantik

Bagaimanakah cara mendapatkan pujaan hati???????......


Klik Judul

Aku Menggugat Akhwat dan Ikhwan

Akhwan dan Akhwat adalah istilah yang sering diperdengarkan oleh aktivis Muslim untuk menyebutkan mereka masing-masing. bagaimanakah lika liku mereka???......

Klik Judul

Diatas Sajadah Cinta

Di atas Sajadah Cinta karya Kang Abik ini semakin meneguhkan kelihaian Kang Abik sebagai seorang novelis......

Klik Judul

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat

Sukarno adalah ikon manusia Indonesia yang pernah diperhitungkan oleh dunia. Ia menjadi simbol perlawanan dan keberanian serta kebesaran bangsa Indonesia. bagaimanakah sepak terjangnya dalam ranah bangsanya sendiri dan dunia Internasional....

Klik Judul

Ketika Cinta Bertasbih

Cinta itu memang liar. namun cinta yang berada dalam naungan Ilahi akan tertuntunkan pada cinta Yang benar. Cinta Yang diridloi. bagaimanakah menjadikan cinta yang benar dan di ridloi......


Klik Judul

Senin, Januari 04, 2010

Barokah Sertifikasi

Sertifikasi menjadi perbincangan hangat di lingkungan guru-guru pasca dikeluarkannya Undang-undang dosen dan guru yang merekomendasikan kesejahteraan bagi para guru. Ada sebagian yang menyambut begitu gembira, ada sebagian pula yang acuh tak acuh tapi juga berharap, dan ada juga yang biasa-biasa saja. Saya tidak tahu, apakah saya masuk pada bagian pertama, kedua atau ketiga. Yang jelas, saya menerapkan tepo seliro dengan para pini sepuh yang telah berjuang terlebih dahulu, bahwa saya masih muda, baru mengajar, kurang berpengalaman, bau kencur, pengabdiannya kurang banyak dan lain sebagainya. Akhirnya saya santai, dan menganggap bahwa saya tidak mungkin mendapatkan sertifikasi. Paling-paling 2014 urutannya.
Namun betapa kagetnya, tatkala surat pemberitahuan dari DEPAG kota Mojokerto ditujukan kepada saya. Saya diharapkan hadir dalam persiapan sertifikasi. Dari pertemuan dengan MAPENDA, dapat saya simpulkan bahwa saya diikutkan sertifikasi bersama 15 orang sebagai peserta susulan 2009. Saya merasa......


selanjutnya Klik Judul........

Guru Profesional

Keinginan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengeluarkan UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 kemudian diperkuat dengan UU No 14 tahun 2005, Peraturan Pemerintah 19 tahun 2005, Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2008 serta beberapa Peraturan Menteri, perlu diapresiasi oleh semua pihak. Karena dalam kebijakan tersebut pemerintah memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, bagaimanapun guru memiliki peran yang kuat. Karenanya tuntutan untuk meningkatkan kualitas guru sangatlah logis. Guru, dalam Undang-undang guru dan dosen tahun 2005 harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Jika ditelaah lebih mendalam ketercapain kompetensi tersebut sangatlah sulit. Karena guru disamping mengajar harus memiliki kompetensi lain seperti keaktifan di lembaga kemasyarakatan, karya ilmiah, seminar, dan lain sebagainya. Padahal selama ini menjadi seorang guru dikesankan hanyalah mengajar saja. Tetapi dengan amanah Undang-undang tersebut, guru idealnya harus menjadi guru yang serba bisa atau profesional minimal mencapai empat kompetensi tersebut. lalu bagaimana menjadi guru profesional????..........selanjutnya.......


klik Judul

Jumat, Januari 01, 2010

Gus Dur Yang Saya Kenal




Pada pukul 19.00, rabu tanggal 30, waktu saya sedang mempersiapkan rapat pembentukan SMK di Pesantren Tambak Suruh, tiba-tiba saya mendapat sms yang sangat mengejutkan. Dalam sms itu menyebutkan bahwa, INNALILAHI WAINNAILAHI ROJIUN......GUS DUR TELAH MENINGGAL PUKUL 18.45. Sontak saya kaget. Saya tidak percaya. Kemudian saya menyalakan TV dan ternyata kabar itu benar adanya.
Pemberitaan-pemberitaan terus saya ikuti. Dari RSCM, kedatangan Presiden, rapat mendadak sejumlah pejabat negara, sampai kesan-kesan kawan-kawan gus dur serta persiapan pemakaman di PP Tebu ireng. Hingga pukul 01.00 dini hari mata saya masih ada di depan TV. Tidak terasa, air mata ini terus mengalir membahasi pipiku.
Gus dur adalah sosok tokoh NU yang selama ini saya kagumi. Saya mengenal Gus Dur sejak SMA. Namun secara mendalam saya mengenal gus dur waktu menjadi mahasiswa. Waktu menjadi Mahasiswa, saya banyak membaca karya tulis Gus Dur, Biografi serta karya-karya orang lain yang membincangkan pola pikir Gus Dur. Bertemu dengan gus dur sudah beberapa kali. Namun yang paling terkesan adalah pada saat saya bertemu di peringatan Haul Sunan Ampel pada tahun 2001. Waktu buyaran pengajian, semua orang berbondong-bondong ingin minta salaman kepada beliau. Saya juga ikut merangsek. Gus dur tepat di samping saya, kemudian saya memegang pundak beliau. Itu saja sudah sangat berbahagia.
Mengenang Gus dur bagi saya adalah.......


Selanjutnya Klik Judul.......

Allahuma "EMBUH"

Banyak SMS maupun dari Facebook yang berasal dari siswa-siswaku, baik yang sudah alumni maupun yang masih duduk dibangku SMA, yang menanyakan “Bagaimanakah caranya supaya bisa menjadi orang Ikhlas?”. Pertanyaan seperti ini ternyata tidak hanya ditanyakan oleh mereka yang masih dalam proses pencarian seperti siswa maupun alumni, tetapi juga orang-orang dewasa. Dari pengalaman saya, pernah mengisi di majlis ta’lim Ibu-ibu, banyak yang menanyakah hal yang serupa. Kalau kita lihat di Majalah Cahaya Sufi, juga banyak yang menanyakan apa itu ikhlas??? Bagaimana caranya supaya bisa menjadi orang Ikhlas???? Menjawab pertanyaan ini memang sangat sulit. Karena tidak hanya sekedar menyampaikan definisi. Tetapi sudah berkutat kepada masalah “ROSO”.
Prof. Dr. Kautsar (Guru Besar UIN Jakarta) saja mengakui bahwa menjelaskan hal tentang ikhlas itu sulit. Hal yang sama juga ditegaskan oleh KHM Lukman Hakim bahwa mendefinisikan Ikhlas secara tepat itu sulit. Dan menjelaskannya pun juga sulit. Begitupun juga apa yang ditulis oleh Erbe Sentanu dalam sebuah bukunya “Quantum Ikhlas”, kalau salah boleh menilai, masih belum tuntas dan sulit dicerna dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Tapi satu hal, pesan dari Kyai Lukman, bahwa Ihlas itu bisa dilakukan oleh tiap pribadi. Kadang begitu mudah dilakukannya. Terkadang untuk mendapataknnya, memang harus berjuang sampai berdarah-darah. Asal tahu kuncinya demikian kata Erbe Sentanu. Kita pasti bisa. Ya!!!!! Seperti dulu ketika kita belajar naik sepeda motor. Awal ketika kita belajar begitu angat sulit. Namun ketika kita membiasakan terus menerus, maka lama kelamaan kita akan lihai. Bahkan hanya dengan satu tangan saja kita bisa menyetir sepeda. Kalau kita bilang sulit terus menerus, menurut Kyai Lukman, itu adalah nafsu saja yang ogah diajak untuk menuju Allah. Titik.
Kalau saya sendiri, ketika menerangkan hal ikhlas, saya akan menjawab agak puitis. “Ketika Engkau memberi tidak mengharap untuk diberi, ketika engkau membantu tidak mengharap untuk dibantu, ketika engkau menolong tidak mengharap untuk ditolong, ketika engkau mencintai tidak mengharap untuk dicintai......”. Karena apa yang kita lakukan bukan untuk siapa-siapa tetapi hanya untuk Allah. Apa yang kita lakukan kita pasrahkan saja kepada Allah. Apapun takdir kita, kita jalani saja. Pokoknya semuanya terserah Allah. Mau dijadikan susah silahkan Ya Allah. Mau dibuat bahagia Silahkan Ya Allah. Mau Engkau Mulyakan terserah Ya Allah. Mau Engkau Hinakan terserah Engkau Ya Allah. Dalam bahasa yang sederhana “Allahuma “Embuh””. Embuh Sak karepmu Gusti Allah..............................

Penghalang Orang Ikhlas

Banyak orang ingin menjadi hamba yang muhlis. Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang belum bisa sampai tahap benar-benar ikhlas. Karena amaliah yang mereka kerjakan terjangkit virus-virus mematikan. Kenapa???? Setidaknya menurut Kyai Lukman Hakim (Pengasuh Majalah Cahaya Sufi) dalam sebuah acara Haul Kyai Djalil di Tulung Agung, ada tiga sebabnya (penjelasannya saya jelaskan sendiri):


selanjutnya klik Judul................

Tahlil : Antara Bid’ah dan Manfaatnya

Ketika H. Mahrus meluncurkan bukunya “Mantan Kyai Nu Menggugat Tahlil”, banyak orang NU yang tersakiti hatinya. Karena mereka seakan menjadi obyek yang dituju sebagai aliran sesat yang menjalankan ritual tidak berdasar sebagaimana dituntunkan oleh Kanjeng Nabi. Padahal mereka juga memiliki dasar baik dari al-Quran, Hadis, dan Ijtihad-ijtihad para ulama yang turun menurun dalam bentuk kitab-kitab kuning yang diwarisi dan menjadi pokok refrensi amaliah-amaliah kehidupan ibadah mereka.
Beragam reaksi yang ditunjukkan oleh warga NU, baik di Majalah Resmi NU “AULA”, atau di koran NU “Duta Masyarakat”, di NU On Line, bahkan di lingkungan akademisi IAIN Sunan Ampel sendiri juga banyak diantara dosen yang berang. Gejolak warga NU itu akhirnya dipuaskan dengan diselenggarakannya debat antara H. Mahrus dengan PC Nu Jember yang juga telah menerbitkan buku “Membongkar kebohongan buku Mantan Kyai Nu Menggugat Tahlil”. Dari perdebatan itu yang pada akhirnya H. Mahrus tidak berani berdebat dengan tidak muncul batang hidungnya, menunjukkan bahwa NU memiliki nyali untuk menunjukkan bukti kuat dasar pijakan amaliah mereka yang selama ini dijalani. Kalau kita lihat isi buku yang diterbutkan oleh PC NU Jember banyak referensi-referensi kitab-kitab besar yang dijadikan dasar tentang dibolehkannya tahlil mereka. Bahkan tawasulan yang juga sering disesatkan oleh kalangan salafi ternyata juga memiliki dasar yang kuat, termasuk sholawat Nariyah, sholawat munjiyat, Hizb-Hizb, ataupun beberapa amaliah lainnya. Jika kita ambil hikmah, beruntunglah warga Nu, akhirnya mereka bisa memperoleh dasar pijakan dari amaliah mereka, plus mereka menjadi tambah pintar.
Saya sendiri yang sejak kecil dilahirkan dilingkungan yang bertahlil memiliki banyak kenangan terhadap tahlil itu sendiri. Terlalu sulit untuk dilupakan bahkan sulit untuk dihilangkan. Karena tahlil telah mendarah daging dalam tulang sumsumku (Kalau makna tahlil itu adalah LA ILA HA ILALLOH). Tahlil bagi saya, dulu waktu kecil dan remaja, adalah ajang bertemunya saudara-saudara sesama umat Islam, setiap hari kamis. Kami berdzikir, bersholawat, beristighosah dan bersilaturahmi serta makan-makan bersama sebagai saudara. Ketika ada saudara kami yang meninggal, maka kami (apalagi saya) tidak bisa memberikan apa-apa kepada orang kesusahan tersebut kecuali sebait doa yang dirangkai dalam doa-doa Tahlil. Bukankah makanan atau apa saja tidak bisa menghibur orang yang sedang kesusahan, kecuali memberikan semangat dan perhatian kepada mereka dan mendoakan orang tua mereka agar diterima disisi Alloh???. Diterima ataukah tidak doa kami, itu urusannya Alloh. Kami sebagai hamba tidak mau usil dengan urusan Allah. Biarkanlah Alloh yang mengatur segalanya.
Waktu kuliah, memang kami sempat berdebat hebat dengan teman-teman Muhamadiyah ketika mata kuliah Ushul Fiqh, tetapi pada akhirnya mereka memahami. Mereka memahami pada titik tertentu harus ada toleransi untuk tidak mempermasalahkan khilafiah. Biarkan antara Nu dan Muhammadiyah duduk bersama membangun umat. Biarkan mereka mengurusi hal-hal besar. Jangan sampai umat terlantarkan gara-gara perbedaan pendapat kecil saja. Akhirnya kita bisa melihat sekarang NU dan Muhammadiyah tidak pernah bertengkar lagi. Paling-paling kalau bertengkar urusan politik kepentingan mereka masing-masing....he....he....
NU dan Muhamadiyah bagi saya tidaklah penting, jika NU dan Muhammadiyah hanya dijadikan simbol organisasi. Penting sekali, jika keduanya bermanfaat bagi umat sebesar-besarnya. Saya sendiri dan penduduk kampung tidak pernah menganggap penting NU, padahal secara ritual kami menjalankan ritual NU. Bagi kami, ada atau tidak ada NU, kami tetap tahlilan. Apakah adanya NU itu baru ada tahlilan, ataukah adanya tahlilan menunjukkan adanya NU???? Jangan terlalu pusing menjawab soal ini. Kembali lagi, tahlilan adalah buah kultur kami. Tidak terkait dengan berdirinya organisasi.......
Sewaktu saya ngontrak di Perumahan Lawang Asri Mojokerto, saya bersama dengan pak RT dan beberapa orang yang peduli persatuan dan kesatuan antar tetangga, memutuskan untuk membuat sebuah acara perkumpulan yang dikemudian kami menyepakati dengan diselenggarakannya tahlil setiap bulan satu kali. Perlu diketahui, bahwa di Lawang Asri banyak dihuni tentara-tentara, karyawan, polisi, dosen dan beberapa pendatang lainnya. Kami tidak saling kenal satu sama lainnya. Untuk mengenal lebih dekat mereka itulah kami menyepakati harus ada terobosan baru yakni lewat acara tahlil bersama. Kami pun mengawali dari lingkup tetangga-tetangga sebelah. Acara pertama pun sukses. Kemudian dilanjut acara-acara berikutnya. Tahlil bersama itu kemudian menjadi tren, semua Kepala Keluarga, banyak ikut tahlil. Akhirnya kebekuan antara tetangga pun cair.
Adalah sesuatu yang sangat menarik, sehabis tahlil, saya biasanya memberikan materi-materi ceramah yang menyangkut isi qolbu. Kemudian, dilanjutkan dengan acara musyawarah atau diskusi tentang kabar lingkungan. Dari diskusi kecil itulah yang kemudian menjadi kontrak sosial warga. Semua warga setuju menolak rumah ditempati pasangan keluarga yang menikah sirri, atau rumah yang hanya dijadikan sebagai singgah untuk perselingkuhan. Kami juga menyepakati pembentukan kas warga, lomba-lomba, peringatan hari besar, dan lain-lainnya. Sungguh sangat luar biasa efek tahlil sebagai kontrol sosial.
Tatkala saya pindahan ke dusun Jogo dayoh, saya merasakan kesulitan untuk beradaptasi dengan warga. Mereka memiliki ukuran tersendiri terhadap konsep warga ideal. Namun saya tidak akan menyerah dengan kebekuan hubungan dengan warga. Pertama, saya akan selalu ikut sholat jamaah di Masjid. Tetapi setelah saya jalani, saya sedikit merasakan kecewa, karena di Masjid yang saya tempati sholat, tidak menjalankan ritual bersalaman sehabis sholat. Akhirnya saya tetap tidak bisa akrab. Karena sehabis sholat, jamaah biasanya langsung pulang, sangat langka mereka berdialog satu sama lain, karena tidak ada salaman sebagaimana saya jalani di masjid kampung. Berminggu-minggi dan berbulan-bulan, saya masih sulit untuk mencairkan hubungan saya dengan warga. Lama saya merenung, akhirnya saya menemukan ide, ikut tahlil warga. Dengan tahlil ini, saya akan menepis bahwa saya adalah orang Muhammadiyah. Warga biasanya cenderung tidak mau menerima orang kalau berbeda kultur dengan mereka. Masyarakat disekelilingku kebanyakan adalah warga yang suka bertahlil. Wah, inilah saatnya saya bisa bersosialisasi. Malam kamis kemarin, akhirnya saya resmi menjadi anggota jamaah tahlil. Kami bersholawat, dan bertahlil. Kemudian makan nasi bebek bersama-sama. Wuih enak sekali, rasa kebersamaan. Pada pagi harinya, sewaktu saya mencuci sepeda, banyak orang lalu lalang dirumah saya, sambil menganggukkan kepala. Mereka mulai menyapa, dan saya mulai diterima sebagai warga mereka. Alhamdulillah, berkat tahlil..........terjalin solidaritas, kebersamaan, spiritual dan tentunya perbaikan gizi juga..!!!!!


Jejel, Ngimbang, Lamongan
15.00, 24 Desember 2009

El Kayyis......

Kethuk Hati © 2008 Por *Templates para Você*