Pertama-tama, Air di seluruh mesir berubah menjadi darah. Ikan-ikan di sungai mati. Air sungai berbau busuk. Tapi tukang sihir Fir’aun meyakinkan bahwa itu adalah peristiwa alam biasa. Yang kedua, berpuluh-puluh juta katak merayap dari sungai memasuki istana, rumah pegawai, rumah rakyat, bahkan merayap di pemanggangan roti. Bangkai katak bertumpuk-tumpuk seperti bukit-bukit kecil menimbulkan bau busuk dan penyakit. Fir’aun yang ngeri menyaksikan kemunculan katak-katak itu memohon kepada Musa AS agar berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menyingkirkan katak-katak itu. Fir’aun berjanji akan memenuhi keinginan Musa AS. Namun setelah Musa AS memenuhi keinginan Fir’aun, raja Mesir ketawa-ketawa menertawakan kebodohan Musa AS yang gampang dibohonginya.”
Tulah yang ketiga, Allah menaburkan bermiliar-miliar nyamuk ke segenap penjuru negeri Mesir laksana tebaran debu. Dengan ganas nyamuk-nyamuk itu mengerumuni binatang dan manusia. Orang-orang bergelimpangan mati akibat penyakit yang disebar nyamuk. Bangkai hewan yang tewas dikerumuni nyamuk bergelimpangan menebarkan bau busuk. Para tukang sihir menyatakan bahwa nyamuk-nyamuk itu menyerang sebagai tindakan Tuhan. Namun Fir’aun bergeming mengakui kesalahan.”
“Tulah yang keempat, Allah menghamburkan berpuluh miliar lalat pikat memenuhi negeri Mesir. Desa-desa sampai istana penuh lalat pikat. Rakyat Mesir sangat menderita, karena telur-telur lalat pikat itu saat menetas menjadi bermiliar-miliar ulat sebelum jadi lalat. Fir’aun memanggil Musa AS dan Harun AS. Fir’aun meminta agar dua bersaudara itu memohon kepada Tuhan untuk menyingkirkan lalat-lalat pikat itu. Seperti biasa, Fir’aun berjanji akan memenuhi keinginan Musa AS, membebaskan Bani Israil dari perbudakan. Dan saat nyamuk menghilang, Fir’aun ingkar janji dan menertawakan lagi Musa AS yang kena lagi dibohonginya.”
“Tulah yang kelima, Allah menurunkan kuman dan bakteri campak yang menyerang seluruh binatang orang Mesir. Kuda, keledai, unta, lembu, domba, kambing, dan hewan peliharaan lain bergelimpangan mati terkena campak. Bangkai hewan bergelimpangan menebarkan bau busuk. Tulah yang keenam, Allah menebarkan bara ke seluruh penjuru negeri Mesir. Debu yang berterbangan di seluruh mesir dari hitam menjadi merah menyala. Tapi Fir’aun bergeming.”
“Tulah yang ketujuh, Allah menurunkan hujan es yang membinasakan ternak dan segala tumbuhan. Orang-orang Mesir pun bergelimpangan tewas dihantam hujan es. Lalu Fir’aun meminta agar Musa AS berkenan berdoa kepada Tuhan agar hujan es redah. Fir’aun pun seperti hobby-nya, berjanji akan mengabulkan keinginan Musa AS, yaitu membebaskan Bani Israil dari perbudakan. Namun saat hujan es berhenti, Fir’aun kembali terkekeh-kekeh menertawakan kenaifan Musa AS yang lagi-lagi kena ditipunya.”
“Tulah yang kedelapan, Allah mendatangkan bermiliar-miliar belalang yang menutupi permukaan bumi hingga orang tidak lagi melihat tanah. Seluruh tumbuhan habis dimakan belalang. Mesir tidak ada lagi pohon hidup. Fir’aun yang takut, meminta lagi agar Musa AS memohon kepada Tuhan untuk menghalau belalang-belalang itu. Fir’aun pun berjanji akan memenuhi keinginan Musa AS, melepaskan Bani Israil dari perbudakan. Dan seperti pepatah Jawa – Ciri wanci ginowo mati – untuk kali ke sekian setelah belalang-belalang hilang dari Mesir, Fir’aun berbohong lagi. Kembali ia ketawa-ketiwi, menertawakan kepolosan Musa AS yang masih bisa dibohonginya.”
“Tulah yang kesembilan, Allah membuat Mesir gelap gulita selama tiga hari. Orang tidak bisa melihat apa pun saat itu, bahkan melihat tangannya sendiri pun tidak bisa. Tapi Fir’aun tetap bergeming. Lalu Allah pun menjatuhkan tulah kesepuluh, yaitu membunuh seluruh anak sulung Mesir. Demikianlah, anak sulung Fir’aun pun mati. Anak sulung pelayan Fir’aun mati. Seluruh anak sulung mesir mati, termasuk anak sulung hewan. Musa AS yang tidak percaya lagi dengan apa pun yang diucapkan pembohong besar seperti Fir’aun tak menggubris apa pun yang dikatakan maharaja dusta itu. Demikianlah, Musa AS atas permintaan rakyat Mesir, meninggalkan Mesir bersama Bani Israil.”
Minggu, April 17, 2011
10 Musibah Yang Menimpa rakyat Mesir dibawah Rezim Firaun
Diposting oleh Goze IsnoLabel: Tasawuf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar