ang Tersisa dari Tadzkiyatun Nafs
Alhamdulillahirobbil alamin kami panjatkan puji syukur kepada Allah. Acara Tadkiyatunnafs SKI berjalan dengan lancar.
Sabtu, 25-06-2011, rombongan SKI berangkat pukul 15.00 wib. keberangkatan yang direncanakan jam 14.00 molor gara-gara Truknya harus tambal ban. lama menunggu akhirnya kita bisa berangkat juga. Pukul 16.00 rombongan tiba di Vila rumah Bapak Adnan. Panitia putri dengan gesit langsung masak dan peserta lainnya bersegera sholat ashar. Saat Maghrib berkumandang, seluruh peserta saya wajibkan untuk sholat berjamaah di Vila diteruskan dengan dzikir bersama dan melaksanakan sholat rawatib ditambah dengan sholat sunnah awwabin 6 rakaat. Setelah selesai prosesi sholat sunnah awwabin, peserta mengambil al Quran dan melakukan semaan mengaji bersama. Acara kemudian disambung dengan sholat Isya', dzikir dan sholat sunnah rawatib dan kemudian saya isi dengan kultum. Dalam kultum itu saya mengambil tema "Padange Ati". Selain kultum saya selipkan kewajiba peserta selama mengikuti tadzkiyatun Nafs, yakni wajib sholat berjamaah, dzikir, sholat sunnah rawwatib, sholat sunnah awwabin, sholat dhuha, dan sholat tahajut -witir. Setelah Isya, peserta makan malam. Pukul 20.00 seluruh peserta digiring ke Lapangan. Di lapangan, peserta di setting untuk bisa cair hubungan dengan panitia, dan alumni yang kebetulan waktu itu ada beberapa yang datang baik dari Surabaya, Malang maupun dari Mojokerto sendiri.
Pukul 21.00, peserta digiring ke ruang utama untuk nonton bareng Film "Sang Pencerah" karya Hanung Bramantyo, yang menceritakan perjuangan Ahmad Dahlan. Pemutaran film berlangsung selama 2 jam. Tepat pukul 23 film selesai. peserta kemudian tidur.
Panitia sendiri belum banyak tidur. Saya kedatangan beberapa tamu dari kolega kolega yang peduli dakwah Islam. Kami diskusi tentang dunia Islam saat ini hingga pukul 01.30. Setelah sangat mengantuk, kami semua tidur. Pukul 03.00 panitia membangunkan aku untuk sholat tahajut, tetapi mataku terasa berat sekali. Setengah jam aku belum bisa pulih kesadaran untuk "melek". Pukul 03.30 aku bangun dan bersegera untuk membangunkan peserta untuk melaksanakan sholat tahajud dan witir. Saat peserta melaksanakan sholat tahajut panitia putri masak untuk persiapan sarapan pagi.
Setelah selesai sholat subuh, peserta digiring untuk jalan jalan menyusuri kali kremong Pacet dan dibawah jembatan kami melakukan senam bersama. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan berikutnya. Pukul 08.00 kami tiba di Vila kembali. di Vila saya disambati panitia bahwa nasinya tidak bisa matang. Saya memutuskan untuk membeli nasi saja. tetapi setelah selesai membeli nasi, nasi yang masih ada dalam tungku ternyata sudah masak setelah dicicipi lagi....
Peserta diberi suguhan makan dengan nampan. setiap nampan terdiri dari 5 orang. Mereka harus makan bersama. Tidak pakai sendok. Harus "Muluk" pake tangan. dan tidak lupa berdoa bersama sama.
Setelah makan, peserta mandi. Khusus untuk mandi tidak berjamaah??????. sendiri sendiri, bisa berbahaya. ........
Pukul 08.30 kami melaksanakan sholat dhuha berjamaah 4 rakaat. Habis sholat dhuha, peserta digiring kembali ke lapangan untuk mengikuti OUT BOUND yang dipandu oleh Hari Achmadi. Saya pun ikut menjadi peserta OUT BOUND. Bermain bersama anak-anak, tidak akan menjatuhkan martabat saya sebagai seorang guru, demikian tuturku dalam hati. Karena kehormatan tidak diukur dari bermain bersama anak anak. Aku adalah kawan mereka........
Pukul 12.30. seluruh peserta melaksanakan sholat dhuha bermajaah. dan tepat pukul 13.00 Bapak Harjono mantan pendeta telah datang dan segera aku haturkan untuk segera mengisi acara tersebut. Acara cukup meriah. Karena beliau dengan terang terangan mengobrak abrik cara berpikir kaum Nasrani terhadap teologinya. Semua peserta tertawa dan riuh sekali. Sekaligus haru.
Pak Harjono, menceritakan hidayahnya ketika tahun 70-an, saat menggendong anaknya, anaknya selalu menangis. anaknya berhenti menangis setiap mendengarkan adzan. Karena beberapa kali kejadian akhirnya membuat Harjono penasaran dengan adzan yang dikumandangkan ummat Islam itu. Ia belajar adzan. Ia sering mengumandangkan adzan kepada anaknya saat anaknya menangis, anehnya setiap kali itu pula anaknya berhenti menangis. Hal ini membuat hatinya bertanya tanya sebenarnya arti adzan itu seperti apa. Ia kemudian mempelajari makna adzan. Di situ ia berkenalan dengan lafadz La Ila Ha ilalloh. Ia semakin penasaran. Ia mencari buku dan kebetulan pula saat ia mencari ia menemukan buku yang berjudul "Ilmu Tauhid" dalam bahasa jawa. Halaman pertama mengupas tentang makna Al Ikhlas. Mempelajari buku itu akhirnya ia berusaha membanding bandingkan dengan agamanya. konsep ketuhanan dalam agamanya, menurutnya, bertentangan sekali dengan Islam. Akhirnya ia selalu bertanya kepada pendeta, namun jawabannya tidak membuat ia puas. Dalam kelimpungan pemikiran itu, ia kemudian ikut puasa ramadhan yang dilakukan umat Islam dengan harapan ia ingin mendapatkan petunjuk "siapa Tuhannya yang sebenarnya?????"....sampai hari ke 20, ia bertanya tanya kenapa belum ada petunjuk???? namun pada malam ke 21 habis berbuka, saat di di kamar, tiba tiba tubuhnya terangkan satu kilan. antara sadar dan tidak, ia mendapatkan bisikan halus "Aku manusia"....
mendapatkan peristiwa itu membuat ia bersemangat untuk berpuasa. Pada malam ke 27, dengan peristiwa yang sama, namun tubuhnya terangkat 2 kilan, ia mendapatkan suara " Sesungguhnya aku manusia biasa". dan pada malam terakhir puasa dengan jelas saat tubuhnya terangkat satu meter, ia mendapatkan bisikan "La Ila Ha illalloh Muhammadarosulullah Isa Rosulullah"........pudarlah keimanannya yang menyatakan Isa adalah Tuhan.
Seiring perkembangan imannya itu, ia dengan keberanian dirinya, minta izin kepada ayahnya yang seorang pendeta, agar ia diperkenankan mendalami Islam dan mengikuti agama Islam. Tetapi oleh ayahnya, dimarahi dengan kemarahan yang besar, sehingga berujung pada pengusiran Pak Harjono dan istrinya dari rumah ayahnya.
Pak Harjono pindah ke Malang. Di Malang, ia sering mendapat terror. Sering ia mendapati utusan dari ayahnya, beberapa suster cantik. Namun hatinya tidak tergoyahkan demi mempertahankan imannya. Beberapa utusan selalu gagal. Karena beberapa kali gagal, sang ayah datang sendiri. Ke rumah pak Harjono, sang ayah membawa 8 kitab injil untuk di adu dengan kitab al Quran yang menjadi pedoman umat Islam. Selama satu bulan penuh, sang ayah, dipersilahkan untuk tinggal dirumah pak harjono. Dan sang ayah di lantai 2 tidak keluar keluar selain membandingkan antara injil dan kitab al-Quran. Setelah satu bulan penuh, sang ayah kemudian bilang kepada Pak Harjono, “ Setelah aku bandingkan ternyata 8 kitab injil ini tidak ada apa apanya dibanding dengan kitabmu itu”. “Apa bapak mau masuk Islam?” sahut Pak Harjono. ”Sebentar dulu, tak pikir pikir dulu”…….
Tahun 1991, Pak harjono secara resmi masuk Islam. Setelah masuk Islam, ia bermunajat kepada Allah dengan manja, “Ya Allah, sekarang saya sudah masuk Islam. Aku ingin engkau menunjukkan kebenaran dirimu yang aku sembah sekarang. Aku ingin naik haji dengan syarat kondisi saya yang tidak punya uang seperti sekarang ini”
Doa ini dijawab dengan mimpi yang menyuruh Pak Harjono untuk mewakafkan tanah yang dia beli ke Masjid. Padahal kondisi dulu, kata pak harjono, ia belum punya rumah. Namun demi imannya ia rela. Tidak berapa lama, wakaf Pak Harjono ini, diganti dengan kemampuan ia membeli rumah seharga 6 juta. Namun ia mendapatkan isyarat kembali dalam sebuah mimpi bahwa rumah yang baru dia beli itu harus dijual. Pak harjono terbengong. Namun kebengongannya itu sirna manakala pagi pagi ada seseorang yang juga atas nama mimpi disuruh membeli rumah pak Harjono dengan harga 20 juta. Dengan 20 juta itu Pak Harjono naik haji.
Di Mekkah, ia terkena penipuan sehingga menyebabkan hilangnya uang. Kehilangan itu membuatnya bersedih hati. Hingga ia mengadu kepada Allah “ Ya Allah kalau engkau mampukan aku naik haji, namun disini engkau menjadikan aku bersedih hati, lalu buat apa? Ya Allah berilah ganti sehingga aku bisa kembali ke tanah air”
Tiba tiba dari arah belakang, ia ditepuk oleh seseorang dan menyuruh pak harjono untuk mengobati keluarganya yang sakit. Pak harjono menolak. Namun orang itu memaksa. Dengan terpaksa ia membaca surat al Ikhlas dan ditiupkan ke dalam air putih. Seketika itu keluarga orang itu sembuh. Berita kehebatan pak harjono pun meluas, sehingga banyak jemaah yang berobat kepadanya bahkan para tentara Saudi juga.
Di Mekkah ini, ia berdoa kepada Allah agar keluarganya bisa masuk Islam. Saat pulang, ia mendapati keluarganya yang masih non sudah berkumpul dirumahnya. Saat itu ibunya, minta agar diIslamkan. Betapa bahagianya pak harjono.
Beberapa saudaranya yang awal awal memusuhinya juga masuk Islam. Dan yang paling bahagia adalah ketika sang ayah saat ditemui dirumahnya Jogya, minta dipangku. Saat dipangku sang ayah minta kepada pak harjono menjadi saksi keIslaman ayahnya, saat selesai membaca sahadat, Bapak Pak Harjono meninggal dunia.
Begitulah ceritanya. Sekarang Pak Harjono di usia yang ke 60 tahun, telah off dari dunia mengajar di UNM diganti dengan kesibukannya berdakwah dan menciptakan lagu. Salah satu karyanya, yang pernah dibeli orang 6 juta, sekarang telah dinyayikan oleh Band papan atas di Indonesia………Syukuri apa adanya…….pokoknya itu penggalan syairnya.
Setelah selesai cerita banyak pertanyaan pertanyaan dari peserta, peserta begitu antusias. Tepat pukul 15. 00 acara selesai.
Dilanjutkan dengan Asyar berjamaah. Ba’da Asyar peserta aku bebaskan untuk bermain dengan menitipkan tugas, untuk mencari kenalan sebanyak banyak disekitar desa Sajen. Setelah maghrib dan Isya sebagaimana acara hari pertama, yakni sholat dan mengaji al Quran, kudekatkan lagi hubungan antara anak anak SKI dan alumni alumni. Mereka curhat curhatan sampai pukul 21.00. Pukul 21.00 kita bersholawatan bersama, menyanyikan lagu wajib SKI. dan kemudian pukul 22.00 peserta tidur.
Pada pukul 01.00 dini hari seluruh peserta dibangunkan untuk menjalankan acara Up greading. Setiap peserta harus melewati pos pos. dan disetiap pos peserta diberi pertanyaan pertanyaan tentang berbagai hal. Acara up greading selesai bertepatan dengan adzan sholat subuh. Setelah sholat subuh berjamaah, secara resmi acara saya tutup dengan menitipkan pesan, agar sholatnya dirumah dijaga. Pukul 06, acara bersih bersih. Setelah truknya datang, kemudian kita pulang.
Mudah mudahan barakah manfaat……….
Minggu, Juli 24, 2011
Tadzkiyatun Nafs Pacet
Diposting oleh Goze IsnoLabel: Catatan SKI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar