Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia (Khaeruddin, 2007). Pendidikan menjadi penentu pada transfer nilai-nilai dalam membangun kesadaran bersama. Masyarakat madani, masyarakat yang saling menghormati dan menghargai tidak akan terbentuk jika tidak diwujudkan dengan pendidikan. Karenanya maju tidaknya suatu negara tergantung pada penghargaannya pada pendidikan.
Mengapa orang memerlukan pendidikan? Setidaknya menurut Samsul Nizar (2001) ada tiga alasan seseorang memilih pendidikan Pertama, dalam tatanan kehidupan masyarakat, ada upaya pewarisan nilai kebudayaan antara generasi tua kepada generasi muda, dengan tujuan agar nilai hidup masyarakat tetap berlanjut dan terpelihara. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai intelektual, seni, politik, ekonomi, dan sebagainya. Upaya pentransferan nilai ini dikenal dengan pendidikan. Kedua, dalam kehidupan manusia sebagai individu, memiliki kecenderungan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya seoptimal mungkin. Untuk maksud tersebut, manusia perlu suatu sarana. Sarana tersebut adalah pendidikan. Ketiga, konvergensi dari keduanya lewat pendidikan.
Adapun tujuan pendidikan itu sendiri sebagaimana tercermin dari tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) adalah mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam konteks Pendidikan Agama Islam, pendidikan dimaksudkan untuk membimbing anak didik menjadi orang yang berkualitas dengan berlandaskan nilai-nilai agama. Sehingga nantinya anak didik dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh serta menjadikannya sebagai pandangan hidup di dunia dan di akhirat.
Pendidikan agama Islam banyak diharapkan bisa menjadi garda depan dalam pembentukan akhlak yang lebih baik dalam membangun kepribadian bangsa ini. Dalam konteks ini, pendidikan agama Islam harus mampu menjadikan anak didiknya memiliki kepribadian muslim yang syarat dengan pengamalan nilai-nilai Islam.
ingin tahu lebih lanjut klik judul diatas
Selasa, Desember 01, 2009
Peningkatan Perilaku Biruul Walidain Melalui Metode Multimedia Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Mojokerto
Diposting oleh Goze IsnoLabel: PTK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar