Senin, Agustus 24, 2009

La Maujuda Ilalloh

Tidak ada wujud kecuali Wujud Alloh. Kalau hanya Alloh yang berwujud, bagaimana dengan manusia, punya wujud ataukah tidak????? Syetan itu wujud tidak????iblis itu wujud ataukah tidak???? Malaikat itu wujud ataukah tidak???? Dll. Banyak aliran yang mempercayai bahwa semuanya adalah wujud Alloh. Malaikat itu ya Alloh. Manusia itu ya Alloh. Sapi itu ya Alloh. Karena makhluk itu tidak ada yang ada adalah wujudnya Alloh. Kalau begitu??????? Makanya banyak aliran yang sesatnya disini, menganggap dirinya juga Alloh. Seperti perkataannya Syekh Siti Jenar, Saya adalah Alloh, atau al Hallaj, Ana Al Haq. Terlebih jika kita perdebatkan tafsir "Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka, ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia meliputi segala sesuatu." (Al Fushilat:54 ). DIA MELIPUTI SEGALA SESUATU, bagaimana menafsirinya?????? Apakah Alloh juga meliputi Iblis???? Apakah Alloh juga meliputi Syetan????Apakah Alloh juga meliputi orang jahat?????? Banyak mufasirin yang menyatakan bahwa yang meliputi segala sesuatu hanya sifat Alloh, bukan Dzat-Nya Alloh. Padahal sifat tergantung Dzatnya. Contoh, Gula itu adalah dzat sedangkan rasanya manis itu adalah sifat. Adanya manis karena ada dzat yang berupa gula. Tidak mungkin manis itu muncul dengan sendirinya tanpa ada gula, tanpa ada dzat. Jadi disimpulkan bahwa Alloh itu meliputi segala sesuatu baik sifat ,asma dzat, dan af'al yaitu Dzat Allah yang meliputi segala sesuatu sesuai dengan ayat-ayat berikut ini:
"….wallahu muhithun bil kaafirin …artinya : Dan Allah meliputi orang-
orang yang kafir"
(Al Baqarah:19)
"katakanlah : Dia-lah Allah yang maha Esa "
"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu" ( Al
Ikhlash: 1-2)
Baiklah saya nukilkan apa yang tertera di dalam kitab suci Al qur'an, dimana setiap yang disebut wahyu itu bukanlah hanya wahyu tasysi', atau wahyu syari'at, tetapi juga wahyu ilham. Yaitu Allah memberikan perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada makhluqnya.
"Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah" ( An nahl:18)
"Dan Kami wahyukan kepada ibu Musa" ( Al Qashas:7)
"Da ia mewahyukan kepada tiap-tiap langit itu urusan masing-masing" ( Al Fushilat:12)
Kata wahyu yang tertera dalam ayat-ayat diatas , secara tegas menyatakan bahwa Allah tidak menutup-nutupi kepada kita, bahwa bukan siapa-siapa yang membisikkan dan menggerakkan tubuh manusia, yang oleh pakar disebut alam kecil (mikrokosmos) atau gambaran mini tentang alam semesta, dan DIA lah yang bersembunyi (Al bathin) dibalik kasat mata manusia. DIA yang menggerakkan bumi, langit, bintang-bintang, matahari, ... dan mengajarkan lebah dan menuntunnya dalam membuat kontruksi bangunan rumahnya yang indah. Masing-masing dibekali wahyu dari Tuhannya untuk melaksanakan tugas-Nya tanpa membantah, sehingga jalan mereka tidak berbenturan dengan fitrah Allah yang Maha suci
Kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabut lalu Dia berkata kepadanya dan pada bumi ; "silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa . jawab mereka : kami mengikuti dengan suka hati" ( Al Fushilat: 11)
"Maka Allah menjadikannya tujuh langit dalam dua hari dan mewahyukan perintah-Nya pada tiap-tiap langit itu dan kami hiasi langit dunia dan pelita-pelita dan kami memeliharanya, demikian lah ketentuan yang maha perkasa lagi maha mengetahui" (Al Fushilat:12)
Allah mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahuinya. Allah lah yang menuntun manusia, memberikan inspirasi, ilham dan wahyu. Tubuhnya patuh mengikuti perintah Tuhannya tidak terkecuali orang kafir. Sunnah-sunnah Allah berlaku kepada alam semesta baik yang mikro maupun yang makro .
Dari penjelasan ini, mengenai wujud, menurut Sunni, bahwa hakekat Makhluk itu adalah hakikat Majazi. Artinya bahwa makhluk itu adalah gambaran dari Alloh tetapi bukannya Alloh. Sedangkan Alloh itu adalah Hakekat sebenarnya. Salah besar kalau memandang bahwa manusia adalah Alloh dan menganggap Alloh juga manusia. Karena antara Kholik dengan makhluk jelas beda. Kholik itu qodim sedangkan makhluk itu Hadis. Mungkin saya gambarkan seperti begini. Tahukah anda isinya mangga namanya apa??? Jawanya “Pelok”. Dari pelok itulah munculnya mangga itu. Ketika sudah besar bila dikatakan mangga itu salah, kenapa???? karena hakekatnya mangga itu hanyalah Pelok yang “Cukul”. Tapi mangga dikatakan “Pelok” juga salah????? Bingung. Seperti juga manusia, ia berasal dari sperma, sperma itu berasal dari darah, sedangkan darah itu berasal dari menyok, daun papaya, sayur kangkung, sayur bolet, padi, dll. Dalam al-Quran dikatakan sebagai saripati tanah (AL-Mukminun “12-14). Lalu apa bisa dikatakan bahwa manusia itu adalah saripati tanah???? Tanah adalah manusia????? jelas tidak.
Filosofi itulah yang terkadang menjadikan bahasan tentang Alloh sulit untuk diuraikan dengan kata-kata terlebih dengan bahasa Tulisan. Makanya banyak sufi yang bingung mengungkapkannya, mereka lebih memilih dengan bahasa syair, tetapi tetap sulit dipahami oleh orang awam.

0 komentar:

Kethuk Hati © 2008 Por *Templates para Você*