Untuk mensiasati kangen terhadap istri dalam beberapa hari tidak bertemu, saya selalu menelpon istriku. Biasanya tiap habis maghrib saya menelpon dia. Namun pada hari jumat sebelum selesainya diklat, kami dari guru-guru pilihan Jawa Timur diberi kebebasan untuk jalan-jalan, kami memilih BNS Batu, karena tergesa-gesa berangkatnya, saya lupa tidak membawa HP, akhirnya aku tidak bisa menelpon istriku. Tepat jam 10.30 rombongan kami baru kembali. Setelah tiba dihotel tempat kami menginap, aku segera mencari HP ku yang tertinggal ditempat tidurku. Aku kaget setelah menemukan HP ku itu. karena di dalam Hp ku ada 47 panggilan tidak terjawab. Setelah ku Cek ternyata dari istriku. Buru-buru aku segera menelpon istriku. Dalam hatiku pasti istriku marah. Ternyata benar, setelah aku telpon dia, ternyata dia ngambek, tidak mau menjawab dan mengancam dengan berbagai tuduhan dari mulai tidak sayang sama aku, tidak ini tidak itu pokoknya semua dialamatkan kepadaku jelek jelek. Namun aku berusaha untuk meminta maaf dan tetap sabar menghadapi kemarahan istriku. Aku ingat, ketika manusia itu menjadi api maka jadilah air agar api itu padam. Setelah beberapa menit, aku berucap syukur kepada Alloh atas perubahan kemarahan istriku itu. Ia memaafkan aku. Dalam hatiku sudah berapa kali Alloh memanggil-manggil manusia lewat adzan, tetapi berapa kali manusia tidak menghiraukannya. Jika istriku saja marah ketika tidak dihiraukan miscall-annya, bagaimana dengan ALLOH YANG MAHA MISCALL???????
Senin, Juni 01, 2009
Maha Miscall
Diposting oleh Goze IsnoLabel: Curhat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar