Pada saat masih di Batu, saya membayangkan akan bisa menemui murid-muridku di Malang. Namun tiap hari aku harus disibukkan dengan berbagai penulisan penelitian. Sehingga sangat kecil sekali aku untuk bisa keluar. Namun Alloh memeluk keinginanku. Di akhir-akhir mau selesainya acara Diklat, aku ditunjuk oleh seluruh guru untuk memback up seluruh data dan akan disebarkan keseluruh peserta. Aku memutuskan untuk memback up di Malang saja. Akhirnya aku bisa jalan-jalan ke Malang dan disana aku bisa menemui salah satu muridku. Dalam perjalanan aku lewat di depan Universitas Muhamadiyah, segera aku teringat dengan salah satu murid yang bernama Kharis. Ia kuliah disitu. Segera aku membayangkan andai aku bisa bertemu dengan dia? Sepeda motorku terus melaju sampai di Universitas Brawijaya. Aku segera menemui muridku yang bernama Mustakim. Ah!!!!!ternyata Alloh benar menaqdirkan aku bisa mengunjungi muridku itu yang sebenarnya sudah aku rencanakan lama. Ternyata benar-benar menjadi kenyataan. Setelah selesai dari Universitas Brawijaya, segera aku pulang kira-kira pada saat itu jam 19.30 menuju Hotel Pitaloka. Namun sebelum kesana, aku harus membeli Cover CD biar lebih cantik. Saya mencari ditiap tokoh FOTOCOPY, namun hanya beberapa saja yang punya. Sampai sepeda motorku di depan Universitas Muhammadiyah, tetapi tetap belum tuntas pencarian coverku. Ndak ada. Sampai kemudian tiba di sebuah toko, aku turun dari sepeda dan berharap toko itu ada cover CD. Belum lama aku turun aku bertatapan dengan wajah seseorang yang bertatapan mata denganku. Sepontan aku dan dia menyapa, “Pak Isno? Aku menjawab “oh Kharis?”……..aku tidak percaya bahwa apa yang aku bayangkan itu menjadi kenyataan. Aku diketemukan dengan orang yang ku bayangkan. Bertemu dengan muridku bernama Kharis. Padahal hanya membayangkan, bagaimana jika itu doa?????? Aku semakin yakin bahwa orang-orang yang dekat dengan kita itu adalah orang yang ada dalam diri kita sendiri bagaimana mempersepsi. Kalau engkau selalu iri dengan orang pasti engkau tidak jauh-jauh dari orang seperti ini. Sebaliknya jika engkau selalu positif feeling engkau akan selalu tidak jauh-jauh dari orang seperti ini pula. Bila kita tarik ke dalam ketauhidan, Alloh-lah yang menjodohkannya kepada orang-orang yang engkau persepsi. Penulis sendiri pernah membayangkan akan memiliki rumah dekat masjid. Ketika saya mencari rumah kemana-mana untuk dibeli eh eh ternyata aku benar-benar dijodohkan Alloh bisa membeli rumah dekat dengan Masjid dan Pondok Pesantren. Dan dekatk dengan orang yang aku persepsi menjadi tetangganya Kyai dan Tetangganya Alloh, kan Masjid katanya juga rumahnya Alloh.
Senin, Juni 01, 2009
Tetangganya Alloh
Diposting oleh Goze IsnoLabel: Curhat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar